OPERASI INPUT OUTPUT

Di ANSI C, operasi input dan output dilakukan dengan menggunakan fungsi-fungsi yang ada di header file stdio.h. contohnya untuk input dan output ke layer monitor digunakan perintah seperti printf, scanf, putch, dan sebagainya.

Untuk input dan output ke file digunakan perintah seperti fread, fwrite, fputc, dan sebagainya.

C++ mempunyai teknik input dan output yang baru, yaitu menggunakan stream. Header file untuk input dan output stream adalah iostream.h dan beberapa file lain, seperti strstrea.h, fstream.h, dan constrea.h.

Stream adalah suatu logika device (peralatan logika) yang menghasilkan dan menerima informasi atau suatu wadah yang digunakan untuk menampung keluaran dan menampung aliran data. Stream adalah nama umum untuk menampung aliran data (contoh : file, keyboard, mouse), maupun untuk keluaran (contoh : layer, printer).

Dalam C++ input berarti membaca dari stream dan output berarti menulis ke stream.

Bentuk Umum Output operator :

Cout << ekspresi ;

Bentuk umum Input operator :

Cin >> variable ;

Dalam C++, menggunakan escape sequences untuk merepresentasikan suatu karakter yang tidak terdapat dalam tradisional symbol. Beberapa diantaranya :

\ n : linefeed / baris baru

\ b : back space

\ “ : petik ganda

· Memasukkan Data

Dalam bahasa C proses memasukkan suatu data bisa menggunakan beberapa fungsi pustaka yang telah tersedia. Beberapa fungsi pustaka yang bisa digunakan adalah :
scanf()

  • Fungsi pustaka scanf() digunakan untuk menginput data berupa data numerik, karakter dan string secara terformat.
  • Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pemakaian fungsi scanf() :
    1. Fungsi scanf() memakai penentu format
    2. Fungsi scanf() memberi pergantian baris secara otomatis
    3. Fungsi scanf() tidak memerlukan penentu lebar field
    4. Variabelnya harus menggunakan operator alamat &

Kode penentu format :

  • %c : Membaca sebuah karakter
  • %s : Membaca sebuah string
  • %i, %d : Membaca sebuah bilangan bulat (integer)
  • %f, %e : Membaca sebuah bilangan pecahan (real)
  • %o : membaca sebuah bilangan octal
  • %x : Membaca sebuah bilangan heksadesimal
  • %u : Membaca sebuah bilangan tak bertanda

Contoh Program :
/* Program memasukan inputan dengan beberapa tipe data */
#include
#include
void main()
{
int jumlah;
char huruf, nim[10];
float nilai;
clrscr();
printf(“Masukkan sebuah bilangan bulat : “);
scanf(“%d”, &jumlah ); /* membaca sebuah bilangan bulat */
printf(“Masukkan sebuah karakter : “);
scanf(“%c”, &huruf ); /* membaca sebuah karakter */
printf(“Masukkan nim Anda : “);
scanf(“%s”, &nim ); /* membaca sebuah string */
printf(“Masukkan sebuah bilangan pecahan : “);
scanf(“%f”, &nilai ); /* membaca sebuah bilangan float */
printf(“\nNilai variable yang Anda masukkan adalah :\n”);
printf(“jumlah = %d\n”, jumlah );
printf(“huruf = %c\n”, huruf );
printf(“nim = %s\n”, nim );
printf(“nilai = %f\n”, nilai );
getch();
}

gets()

  • Fungsi gets() digunakan untuk memasukkan data bertipe karakter dan tidak dapat digunakan untuk memasukkan data numerik.
  • Harus diakhiri dengan penekanan tombol enter.
  • Cursor secara otomatis akan pindah baris.
  • Tidak memerlukan penentu format.

Contoh Program :
/* Program inputan tipe data karakter/string */
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{
char nama[20];
clrscr();
printf(“Masukkan nama Anda : “);
gets(nama);
printf(“Hello, Nama Anda adalah %s”, nama);
getch();
}

getchar()

  • Fungsi getchar() digunakan untuk membaca data yang bertipe karakter.
  • Harus diakhiri dengan penekanan tombol enter.
  • Karakter yang dimasukkan terlihat pada layar.
  • Pergantian baris secara otomatis.

getch() dan getche()

  • Fungsi getch() dan getche() digunakan untuk membaca data karakter.
  • Karakter yang dimasukkan tidak perlu diakhiri dengan penekanan tombol enter.
  • Tidak memberikan efek pergantian baris secara otomatis.
  • Jika menggunakan fungsi getch() karakter yang dimasukkan tidak akan ditampilkan pada layer sehingga sering digunakan untuk meminta inputan berupa password.
  • Sedangkan pada getche() karakter yang dimasukkan akan ditampilkan pada layar.

Contoh Program :
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{
char huruf1, huruf2;
printf(“Masukkan sebuah karakter : “);
huruf1 = getche(); // karakter yang dimasukkan akan terlihat di layar
printf(“\nKarakter yang Anda masukkan adalah %c\n”, huruf1);
printf(“\nMasukkan sebuah karakter lagi : “);
huruf2 = getch(); // karakter yang dimasukkan tidak terlihat di layar
printf(“\nKarakter yang Anda masukkan adalah : %c, huruf2);
getch();
}

CATATAN :
Jika terdapat beberapa proses input (memasukkan data) sekaligus, maka sebaiknya ditambahkan fungsi fflush(stdin); setelah fungsi scanf(). Fungsi fflush(stdin) berfungsi menghapus buffer di dalam alat I/O.

· Menampilkan Data

Menampilkan data ke layer monitor

1. Menggunakan fungsi printf(), puts(), dan putchar().

2. Fungsi printf() digunakan untuk menampilkan semua jenis data (numeric dan karakter).

3. Fungsi puts() digunakan untuk menampilkan data string dan secara otomatis akan diakhiri dengan perpindahan baris.

4. Fungsi putchar() digunakan untuk menampilkan sebuah karakter.

Mengatur tampilan bilangan pecahan (float).
Bentuk umum :
printf(“%m.nf”, argument);

a. m : menyatakan panjang range.

b. n : menyatakan jumlah digit di belakang koma.

c. argument : nilai atau variable yang akan ditampilkan.

Contoh :
printf(“%5.2f”, nilai);
artinya variable nilai akan ditampilkan sebanyak 5 digit dengan 2 digit di belakang koma.

Contoh Program 1;
/* Program untuk menampilkan data berupa bilangan pecahan */
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{
float nilai;
clrscr();
puts(“Masukkan nilai Anda : ); scanf(“%f”, &nilai);
printf(“Anda memperoleh nilai %5.2f”, nilai);
printf(“Apakah Anda telah puas mendapat nilai %6.4f ?”, nilai);
getch();
}

Menampilkan data ke printer

· Untuk menampilkan data ke printer dapat menggunakan fungsi fprintf(), fputs() dan fputc().

· Fungsi fprintf() digunakan untuk mencetak semua jenis tipe data ke printer dan secara otomatis memberikan efek erpindahan baris.

· Fungsi fputs() digunakan untuk mencetak tipe data string ke printer.

· Fungsi fputc() digunakan untuk mencetak tipe data karakter ke printer.

Contoh program :
#include “stdio.h”
#include “conio.h”
void main()
{
fprintf(stdprn, “Hallo, Saya akan tercetak di printer”);
fputs(stdprn, “Saya juga akan tercetak di printer”);
}

APLIKASI FISIKA NUKLIR

Reaksi Inti

Reaksi peluruhan inti berlaku kekekalan nomor massa, kekekalan nomor atom, dan kekekalan energi. Tumbukan yang terjadi antara partikel partikel berenergi tinggi dan inti akan mengubah struktur inti sasaran dengan peluru partikel berenergi tinggi. Tumbukan antara partikel berenergi tinggi dan inti akan mengubah struktur inti akan membentuk struktur baru yang berbeda dengan inti semula.Reaksi seperti ini dinamakan reaksi inti (nuclear reaction),dan perubahan yang terjadi dinamakan perubahan inti atau transmutasi inti.

Penemuan Neutron

Partikel berenergi tinggi yang digunakan untuk menumbuk inti sasaran agar terjadi reaksi inti dapat erupa partikel bermuatan yang dihasilkan oleh siklotron (pemercepat partikel) atau neutron yang berasal dari reactor atom.

Perhitungan energi pada reaksi inti

Setelah reaksi inti terjadi kita mengamati inti baru Y dan sebuah partikel b.Secara

simbolik,reaksi inti ini kita tulis :

dengan Q adalah energi reaksi.

Hukum kekekalan energi menyatakan bahwa energi sebelum reaksi sama dengan

energi sesudah reaksi.Sesuai hukum kekekalan energi,

energi sebelum reaksi = energi sesudah reaksi

energi reaktan = energi produk + energi reaksi

energi reaksi = energi reaktan – energi produk

Q = [(ma + mX) - (mY + mb) ] x 931 MeV/u

dengan ma , mX , mY , mb adalah massa-massa yang harus dinyatakan dalam u.

Catatan :

Jika Q > 0 maka terdapat energi yang dibebaskan (reaksi eksotermik).

Jika Q < 0 maka terdapat energi yang diserap (reaksi endotermik).

Dengan demikian kita peroleh persamaan

Q = KY + Kb - Ka

Pembuatan isotop radioaktif dengan reaksi inti

Partikel yang paling sering digunakan untuk menembak inti sasaran adalah neutron. Ini karena neutron tidak bermuatan sehingga tidak ditolak oleh inti atom. Sebagai contoh, isotop stabil yang sitembak dengan partikel neutron ( ) akan menghasilkan isotop radioaktif , dengan reaksi inti berikut:

dengan sumber neutron adalah reactor nuklir fisi dan sebagai sumber partikel alfa berenergi tinggi adalh siklotron.

Pemanfaatan Radioisotop (isotop-isotop yang tidak stabil)

1) Penggunaan radioisotope sebagai perunut(pencari jejak)

2) Pemanfaatan radioisotop berdasarkan sifat radiasinya:

a) Pengobatan (membunuh sel kanker dengan radiotherapy),

b) sterilisasi (sinar gamma dapat membunuh bakteri),

c) industri (pengatur ketebalan kertas menggunakan radiasi sinar beta),

d) pertanian (pemandulan serangga pengganggu),

e) seni (detektor pemalsuan lukisan dan keramik),

f) penentuan umur dengan radioaktif (menggunakan pemancaran sinar beta).