METODE MAGNETOTELLURIK

Magnetotellurik adalah suatu metode geofisika yang bertujuan memetakan struktur bawah permukaan (imaging) dengan prinsip sounding, yang tergolong baru yang sifatnya pasif, memanfaatkan medan elektromagnetik (EM) alam. Interaksi medan magnet bumi yang menginduksi arus listrik di bawah permukaan bumi ditangkap oleh sensor yang berupa koil magnetik dimana struktur penyusunannya disusun sedemikian rupa.

Medan EM tersebut ditimbulkan oleh berbagai proses yang cukup kompleks dengan spektrum frekuensi sangat lebar (0.00001 Hz – 100 kHz), pada frekuensi rendah di bawah 1 Hz, medan EM yang dihasilkan berasal dari interaksi aktivitas partikel matahari yang berinteraksi dengan medan magnet bumi, sedangkan pada frekuensi tinggi >1Hz terjadi karena aktivitas alam, contohnya berupa petir yang menimbulkan gelombang EM yang terperangkap di dalam ionosfer bergerak mengitari bumi. Harus dicatat, pengukuran Magnetotellurik menggunakan sumber alam yang jaraknya sangat jauh dari tempat pengukuran, contoh misalnya kita mengukur di Bandung maka tidak boleh ada sumber petir dekat (Cimahi) karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan pada data.

Metode Magnetotellurik (MT) ini diperkenalkan oleh Tikhonov (1950) dan Cagniard (1953), merupakan metode sounding yang mampu mencapai jarak sampai kedalaman 5 km, berasosiasi dengan densitas dan frekuensi. Saat ini aktif dikembangkan di berbagai penjuru dunia untuk keperluan eksplorasi geothermal dan dijadikan metoda standar untuk aplikasi ini, karena resistivitas batuan juga memiliki hubungan yang kuat dengan kondisi termalnya. Dapat digunakan juga untuk eksplorasi migas karena ke-kurang efektif-an metoda seismik pada daerah tutupan vulkanik yang tebal dan kondisi struktur overthrusting yang ekstrem.

0 komentar:

Posting Komentar