BENTUK BUMI

Menurut cerita zaman dahulu orang mengira bahwa bumi merupakan daratan yang bundar, ditutupi oleh langit dan dikelilingi lautan yang melingkar. Kemudian pemikiran para filosof Yunani, Thales mengatakan bumi terapung di lautan. Anaximander berpendapat bahwa bumi berbentuk silinder dan melayang di langit yang bulat.

Sedangkan Pythagoras dan para penganutnya sebagai ahli matematika memikirkan bumi sebagai bulatan yang tentunya mempunyai bentuk simetris. Bulatan ini sesuai dengan bentuk ideal matematis, dan bumi sesuai sebagai pusat dari seluruh sistem. Kemudian timbul argumen baru, yaitu bayangan bumi pada saat gerhana bulan tampak sebagai lingkaran. Dan mula-mula kapal hanya terlihat tiangnya saja, setelah dekat baru tampak badannya. Pada tahun 1519 Magelhaes berlayar mengelilingi bumi. Dengan adannya photo dan manusia yang mengamati dari satelit di angkasa maka jelaslah bahwa bumi kita berbentuk bulat.

Newton menduga akibat perputaran pada sumbunya, bumi tidak berbentuk bulat sempurna melainkan berbentuk ellipsoid. Mendatar pada kutub-kutubnya. Dugaan ini diperkuat oleh pengamatan planet-­planet dengan teropong bintang, terutama planet Yupiter yang berputar lebih cepat (10 jam setiap putaran). Dengan demikian maka derajat meridian di kutub lebih besar dari pada di khatulistiwa. Untuk membuktikannya tahun 1735 Academic des Sciences Paris mengirim ekspedisi ke Lapland dan Peru. Hasilnya adalah benar derajat meridian di Lapland satu meter lebih panjang.

0 komentar:

Posting Komentar