Kejadian pada akhir tahun l973
dan awal 1974 merupakan contoh paling baik mengenai ketergantungan peradaban
dan kebudayaan manusia dewasa ini pada minyakbumi. Dengan diciutkannya produksi
minyakbumi di beberapa negara penghasil minyak di Timur Tengah, timbullah suatu
krisis yang meliputi seluruh dunia. Padahal pengurangan hanyalah meliputi 10% saja.
Maka dapatlah dibayangkan bagaimana efeknya terhadap peradaban kita ini kalau
minyakbumi itu sana sekali tidak ada. Pertama-tama dalam ha1 transport; jika
minyakbumi tidak ada, maka pesawat terbang, kapal laut (yang dewasa ini binyak
menggunakan mesin diesel ataupun uap yang mempergunakan minyakbumi), kereta-api
dan apalagi kendaraan bermotor, seperti mobil truck, bus dan sebagainya tidak
mungkin berjalan. Dalam keadaan tertentu, misalnya kapal-api memang masih bisa
berjalan dengan batubara, begitupun kereta-api. Tapi jelas, bahwa kita tak bisa
hidup tanpa alat transport lainnya, seperti mobil, pesawat terbang dan lain-
lain.
Misalnya saja di Amerika serikat;
untuk kota semacam New York jika sama sekali tidak ada minyakbumi maka penduduknya
yang berjumlah 8.000.000 akan mati kelaparan karena tidak akan ada bahan makanan
yang masuk ke kota tersebut. Bukan saja lalu-lintas manusia yang tidak bisa
bergerak, tetapi berbagai macam barang, bahan vital untuk hidup sehari-hari
dapat terputus oleh karenanya. Demikian pula di Indonesia walaupun kita belum
seluruhnya tergantung dari minyak- dan gasbumi akan tetapi kita bisa mengharapkan
berbagai kesulitan dalam kehidupan sehari-hari. Misalkan saja jika minyak tanah
tidak ada, maka masak pun akan menjadi persoalan. Tak adanya bensin bisa
menimbulkan kekacauan ekonomi.
Di Amerika Serikat kebutuhan
akan minyakbumi lebih-lebih lagi menonjol karena keadaan musim. Tidak adanya
minyakbumi akan mengakibatkan perumahan menjadi dingin dalam musim winter dan
tentu akan banyak manusia mati beku, karena sistem pemanasan untuk perumahannya
sudah sama sekali tergantung pada minyak- dan gasbumi. Hanya kelangsungan
kehidupan di kota kecil atau di perkampungan saja yang masih dapat diharapkan, yaitu
dengan mempergunakan kayu ataupun batubara. Untuk industri akibatnya sudah
jelas, karena produksi akan macet sama sekali tanpa adanya tenaga penggerak.
Demikianlah penurunan produksi
minyak oleh beberapa negara Arab pada tahun 1973-1974 telah menimbulkan suatu
kemunduran bagi industri. Apalagi jika sumber minyak tidak ada sama sekali,
maka seluruh industry akan lumpuh. Sumber energi lainnya tentu saja dapat dipergunakan,
seperti misalnya batubara (di Inggris), tetapi bagaimana pun tingkat
industrialisasi akan sangat mundur. Produksi tenaga listrik juga sangat dipengaruhi
oleh peristiwa tahun 1973-1974. Jepang menjadi gelap gulita karena kebanyakan
sumber tenaga listriknya tergantung dari minyakbumi. Begitupun Amerika Serikat,
sebab lebih dari 50% sumber perlistrikan berasal dari pembangkit tenaga uap
atau diesel yang dihasilkan atau digerakkan oteh minyakbumi. Di New York,
seluruh kehidupan tergantung pada listrik, misalnya untuk naik-turun lift atau elevator, pemanasan dan sebagainya. Tanpa adanya minyak, peradaban
di Amerika Serikat yang kita ketahui dewasa ini akan mati sama sekali.
Dapat diulas kembali bahwa
peradaban yang dewasa ini kita nikmati sangat tergantung pada minyak- dan
gasbumi, maka sulitlah untuk dibayangkan bagaimana jika minyak- dan gasbumi itu
sudah tidak ada lagi. Dewasa ini lebih dari separuh cadangan minyakbumi
terdapat di beberapa neqara Timur Tengah dan kehidupan ini akan sangat tergantung
daripada kebijaksanaan para pemimpin di Timur Tengah. Dari sini kita bisa melihat
pentingnya minyakbumi; bukan saja mempengaruhi politik militer tetapi terutama
kebudayaan kita. Banyak ahli meramalkan bahwa minyakbumi akan habis di abad
ke-21. Sementara ini berbagai sumber energi lainnya harus mulai dikembangkan.
Sukar untuk dibayangkan
mengenai apa yang akan terjadi dengan mobil, pesawat jet dan kendaraan lainnya
(yang dewasa ini merupakan sesuatu yang sudah dianggap biasa), kalau dalam abad
ke-21 nanti minyakbumi bukan lagi merupakan sumber energi utama.
Perkembangan segi politik dan
segi militer merupakan sebagian kecil saja dari akibat ketergantungan peradaban
manusia dewasa ini pada minyak- dan gasbumi.
Hidup matinya suatu negara
sangat tergantung daripada minyakbumi. Krisis energi tahun 1973-1974 menggambarkan
bagaimana pentingnya minyakbumi bagi perkembangan sesuatu negara. Negara yang
sedang berkembang akan sangat dipengaruhi perkembangannya oleh tidak adanya
minyak- dan gasbumi, apalagi negara yang sudah berkembang. Dapat kita lihat
bahwa tidak senua negara industri memiliki cadangan minyak, hanya beberapa negara
saja yang memilikinya secara cukup atau berlebihan. Mungkin lebih banyak negara
yang tidak mempunyai cadangan minyak daripada negara yang mempunyainya.
Indonesia dalam hal ini beruntung sekali mempunyai cadangan minyak yang cukup
besar, walaupun sebagai produsen minyakbumi di dunia hanya menduduki tempat
nomor 9 ataupun 1O.
Berbagai negara Eropa pada
umumnya tidak mempunyai cadangan minyakbumi. Inggris, Belanda, Swedia,
Norwegia, Portugal, Spanyol, Irlandia tidak1ah mempunyai cadangan minyak yang
diperlukan untuk kelangsungan peradabannya ataupun industrinya. Jerman dan
Perancis hanya mempunyai sumber yang sangat terbatas. Romania merupakan produsen
utama di Eropa kecuali Uni Soviet yang mempunyai cadangan minyak yang setaraf
denqan Amerika Serikat dan kebutuhan untuk minyakbuminya dapat dipenuhi. Ditemukannya
minyakbumi di Laut Utara akan menjadikan 'Inggris dan Swedia' sebagai negara
produsen utama di Eropa dan memberikan gairah kepada beberapa negara di
sekitarnya untuk mengexplorasi lebih banyak lagi, untuk mengakhiri ketergantungannya
terhadap Timur Tengah. Amerika Serikat mempunyai cadangan cukup besar yaitu kira-kira
30 milyar barrel, mempunyai produksi harian yang sangat tinggi, sesuai dengan permintaan
yang sangat besar, yaitu hampir 19.000.000 barrel tiap hari. Walaupun demikian
tetap mengharuskan negara ini mengimpor minyak dari berbagai negara Timur
Tengah, meskipun hanya meliputi 10% saja. Dengan adanya krisis energi pada
tahun 1973-1974, sumber minyakbumi yang didapatkan di lepas pantai (terutama di
daerah Pasifik) dan di Alaska
digiatkan. Pada mulanya
pengusahaannya dihalang-halangi para ahli ilmu
lingkungan karena masalah
perusakan lingkungan yang dapat ditimbulkannya. Akan tetapi ketidak-adaan
energi merupakan masalah yang lebih gawat 1agi. Dengan demikian kita melihat
bahwa tidak meratanya cadangan minyak di dunia ini (boleh dikatakan hanya
terkonsentrasikan di Timur Tengah) menyebabkan banyak pertikaian politik yang
terus menerus terjadi di Timur Tengah. Belakangan ini para pemimpin Arab
rupanya sadar akan kepentingan minyakbumi untuk kehidupan Eropa Barat dan
Amerika Serikat. Mereka berhasil dapat menguasai berbaqai perusahaan minyak dengan
membeli saham perusahaan tersebut tanpa mengadakan nasionalisasi, sehingga
memungkinkan melakukan aksi boikot dan embargo. Dengan demikian kita melihat
bahwa minyak merupakan senjata ampuh bagi para pemimpin Arab terhadap negara
barat. Pada waktu buku ini ditulis belumlah dapat dilihat bagaimana kesudahan
politik atau pemakaian minyak sebagai suatu senjata politik baru.
0 komentar:
Posting Komentar